RSS

Kerajaan Kediri



1.     Asal Muasal
Merupakan warisan Raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi 2, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri untuk mencegah perang saudara. Kediri dirajai oleh Jayawarsa, sedangkan Kerajaan Jenggala dirajai oleh Jayenggrana. Kediri Beribukota di Dahanapura. Wilayah kekuasaanya meliputi daerah Indnesia Bagian timur.
Letaknya yang di tepi sungai Brantas membuat kemakmuran dan aktivitas perdagangan menjadi lancar. Pelabuhannya yang terkenal adalah pelabuhan Canggu.
2.      Sumber Sejarah
a.       Prasasti Sirah Keting (1104M)
memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa karena hasil tani yang melimpah.
b.      Prasati Tulungagung dan Kertosono
berisi masalah keagamaan diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M).
c.       Prasasti Ngantang (1135 M)
yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang, sebidang tanah yang bebas dari pajak
d.      Prasasti Jaring (1181 M)
dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama hewan, seperti: Kebo Waruga, dan Tikus Jinada
e.       Prasasti Kamulan (1194 M)
yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang memusuhi istana di Katang-katang.
f.       Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu fan Chi karangan Chu ju kua (1220 M). Buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling wai tai ta (1778 M) karangan Chu ik fei. Kedua buku ini menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13M.
3.      Politik
a.       Raja Jayawarsa (Maju di bidang pertanian dan perdagangan)
Masa pemerintahan Jayawarsa (1104 M) hanya dapat diketahui melalui Prasasti Sirah Keting. Pada masa pemerintahannya, Raja Jayawarsa memberikan hadiah kepada rakyat desa sebagai tanda peng-hargaan, karena rakyat desa telah berjasa kepada raja. Dari prasasti itu diketahui Raja Jayawarsa sangat besar perhatiannya kepada rakyatnya dan berupaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya.
b.      Raja Bameswara (Maju di bidang agama)
Pada masa pemerintahannya. Raja Bameswara (1117-1130 M) banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan di daerah Tulungagung dan Kertosono. Prasasti-prasasti itu lebih banyak memuat masalah-masalah keagamaan, sehingga sangat baik diketahui keadaan pemerintahannya.
c.       Raja Jayabaya
Merupakan raja terkemuka dari Kerajaan Kediri, karena di bawah pemerintahannya. Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya. Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya terjadi perluasan wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri. Hal ini dibuktikan dengan Prasasti Ngantang yang berisi tulisan Pangjalu Jayati (berarti Kediri Menang). Kemenangan Kerajaan Kediri dalam perluasan wilayah mengilhami pujangga Empu Sedah dan Empu Panuluh untuk menulis kitab Bharatayuda. Perang Bharatayuda merupakan perang saudara antara Pandawa dan Kurawa. Perang tersebut menjadi inspirasi isi kitab Bharatayuda yang menceritakan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Oleh karena itu, di bawah pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala berhasil dipersatukan lagi. Di samping sebagai raja besar. Raja Jayabaya juga terkenal sebagai ahli nujum atau ahli ramal. Ramalan-ramalannya dikumpulkan dalam sebuah kitab Jongko Joyoboyo. Dalam ramalannya, Raja Jayabaya menyebutkan beberapa hal seperti ratu adil yang akan datang memerintah Indonesia.
d.      Raja Saweswara dan Raja Aryeswara
Tidak diketahui karena tidak ada sumber sejarah yang bisa menjelaskannya
e.      Raja Gandra Masa (1181 M)
Dapat diketahui dari Prasasti Jaring, yaitu tentang penggunaan nama hewan dalam kepangkatan seperti nama gajah, kebo dan tikus. Nama-nama tersebut menunjukkan tinggi rendahnya pangkat seseorang dalam istana.
f.        Raja Kameswara
Pada masa pemerintahan Raja Kameswara (1182-1185 M), seni sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di antaranya Empu Dharmaja mengarang Smaradhana. Bahkan pada masa pernerintahannya juga dikenal cerita-cerita panji seperti cerita Panji Semirang.
g.       Raja Kertajaya(1190-1222 M)
Kestabilan menurun karena ingin menurunkan hak-hak kaum Brahmana.
Terjadi pertempuran di Gantera dengan pasukan Ken Arok dari Tumapel yang menghancurkan Kediri pada tahun 1222 M.

4.      Bidang Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta menurut  kitab Ling-Wai-Tai-Ta yang disusun oleh Chou Ku-Fei orang-orang Kediri telah memakai kain sampai di bawah lutut dan rambutnya diurai. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.

5.      Bidang Ekonomi
Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya dibayar dengan hasil bumi. Keterangan ini diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.


0 komentar:

Posting Komentar