Catatan Hitam
Negara Super Power “Amerika”
Selama
ini, kita sering mendengar bahwa Negara Amerika Serikat merupakan Negara yang
menjunjung tinggi demokrasi dan HAM. Bahkan, dengan sombongnya, negara ini
menjadi polisi bagi dunia di dalam menyebarkan paham demokrasi dan HAM. Sudah
sangat sering Amerika memberikan sanksi ekonomi bahkan militer kepada
negara-negara yang tidak memberlakukan kedua paham tersebut atau terjadinya
pelanggaran terhadap keduanya. Seolah-olah Negara ini merupakan surga bagi pengusung
demokrasi dan HAM. Namun, tahukah kita semua bahwa negara ini mempunyai catatan
hitam di dalam sejarah yaitu ketika terjadinya teror terhadap bangsa-bangsa
pendatang khususnya kulit hitam yang dilakukan oleh kelompok Ku Klux Klan(1866)
dan organisasi ras kulit putih lainnya.
Berikut adalah tindakan-tindakan diskriminatif yang diterima oleh warga ras kulit hitam :
Berikut adalah tindakan-tindakan diskriminatif yang diterima oleh warga ras kulit hitam :
1.
Pada malam hari,
kelompok Ku Klux Klan membakar rumah-rumah warga kulit hitam dan melakukan aksi
teror dan pembantaian massal warga kulit hitam.
2. Ras kulit hitam benar-benar tidak diperlakukan sebagaimana
layaknya manusia, dipandang rendah dan diperlakukan dengan hina dimana-mana.
Bahkan warga ras kulit hitam yang beragama Islam dilarang untuk melakukan
beribadah.
3. Ras kulit hitam kesulitan menuntut ilmu karena dipersulit
oleh pemerintah.
4. Warga kulit hitam sulit mencari pekerjaan, karena pemerintah
lebih mementingkan masyarakat ras kulit putih walaupun mereka tidak bisa bahas
inggris.
5. Warga kulit hitam tidak boleh sembarangan duduk ataupun
memakai fasilitas umum yang ada di tempat – tempat umum.
6. Saat
mengantri di tempat umum, warga ras kulit hitam harus mengalah &
mendahulukan warga ras kulit putih.
Warga kulit hitam mulai
diperdagangkan ke Amerika sejak tahun 1607 untuk di jadikan budak hingga akhirnya
perjualan perbuadakan itu dilarang pada tahun 1807. . Juga setelah Abraham
Lincon yang menentang perbudakan di lantik menjadi presiden Amerika pada tahun
1860. Dan pada tahun 1863 perbudakan di amerika dihapuskan melali system hukum.
Warga kulit hitam tidak tinggal
diam, pada awal dan pertengahan abad 20-an mereka mulai bangkit melawan
diskriminasi terhadap ras mereka. dibawah pimpinan Martin Lauther King (pendeta
di Gereja Baptis Montgomery, Alabama) yang berjuang melawan diskriminasi
rasial. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di
Birmingham. Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Ia
mengikuti prinsip-prinsip Mahatma Gandhi yang melakukan perlawanan dengan
menghindari kekerasan. Untuk beberapa tahun, ia membuat kesuksesan besar,
tetapi secara berangsur-angsur orang-orang kulit hitam muda menjauhinya karena
mereka tidak dapat menerima anti kekerasannya. Sebaliknya, King tidak pernah
berhenti dan meluaskan programnya. Dan beliau terbukti berhasil memperjuangkan
hak-hak orang kulit hitam setelah meraih Nobel perdamaian. Beliau meninggal
pada umur 39 tahun karena penembakan gelap.
Panci peleburan adalah metafora
dari masyarakat heterogen mejadi masyarak homogeny, maksudnya unsure – unsur
yang berbeda menyatu menjadi kesatuan yang harmonis dengan budaya umum. Halini
digunakan untuk menggambarakan asimilasi imigran yang datang ke Amerika. Panci
lebur ini telah digunakan di Amerika mulai tahun 1780-an. Dalam hal imigran ke
Amerika, panci peleburan disamakan dengan Amerikanisasi yaitu akulturasi dan
asimilasi budaya, yang berarti menyatunya sebuah budaya dan perkawinan beda
etnis di Amerika.
Hingga saat ini warga ras kulit
hitam di Amerika masih mendapatkan perilaku diskriminan oleh warga ras putih.
Bahkan dengan masuknya seorang kulit hitam di Gedung Putih, tapi kondisi jutaan warga kulit hitam di Amerika
tidak banyak mengalami perubahan.. Hal ini terlihat dengan masih banyaknya
orang kulit hitamN yang hidup dalam kemiskinan dan banyaknya warga kulit hitam
yang menganggur.
0 komentar:
Posting Komentar